Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat sekali terutama teknologi di bidang informasi dan komunikasi. baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang.

Apa itu Gadget?

Pengertian Gadget adalah suatu perangkat yang memiliki fungsi lebih spesifik, bersifat praktis dan dirancang dengan teknologi canggih.

Gunakan dengan Ideal

durasi ideal untuk melakukan aktivitas online adalah sepanjang 257 menit atau sekitar 4 jam 17 menit dalam sehari.

Kisah cerita

kisah yang berujung penyesalan

cursor

Hell Yeah Pointer 3

Friday, July 20, 2018

Pengertian Gadget

Salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi adalah "Gadget". Pengertian Gadget adalah suatu perangkat yang memiliki fungsi lebih spesifik, bersifat praktis dan dirancang dengan teknologi canggih. Dimana fungsi tersebut sudah menggunakan fitur yang berbeda. Gadget dapat memuat kebutuhan apapun, contoh dari gadget seperti: Handpone, tablet, laptop, camera, dan alat lainnya, yang mempunyai keterbatasan sendiri. Pada era sekarang ini, gadget mempunyai arti yang luas. Gadget tidak hanya di lihat dari fisiknya saja, tapi bisa di lihat dari software di dalam gadget itu sendiri. Dengan adanya perkembangan zaman sampai sekarang ini gadget selalu di perbaharui untuk meningkatkan stabilitasnya.

Sampai saat ini banyak gadget yang sudah tersebar luas di seluruh dunia. Meski perkembangan gadget ini sangat luas, tapi masih banyak kelebihan dan kekurangannya, Hal itu tergantung dari merek dan spesifikasinya. Gadget bisa mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya gadget masyarakat merasa dekat dari yang jauh, menjauhkan diri dari yang dekat. Dalam posisi seperti ini gadget mempunyai pegaruh besar terhadap orang disekitarnya. Karena ketika seseorang sedang asyik main gadget dia lupa terhadap waktu yang telah menjadi konsep dalam hidup.



Thursday, July 19, 2018

Profile Saya

Haiii, para pecinta gadget atau apapun yang berbau dengan teknologi, perkenalkan nama saya "Ni Putu Dhania Putri Dewanti", biasa dipanggil "Dhania". Saya bersekolah di SMPN 9 Denpasar.
Saya mulai aktif di bidang IT sejak kelas 7 SMP, awalnya sekedar ikutan klub IT disekolah yg bernama "SPENSYA IT COMMUNITY", atau nama populernya adalah "SIC".
Kali ini saya membuat blog dengan berjudul "Gadget pengaruhi Kesehatan", yang memberikan seputar informasi tentang pengaruh gadget terhadap kesehatan. Kali ini saya mengikuti lomba TDC9 yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Denpasar yg menggunakan tema "Peduli akan pola hidup sehat"

Kenapa saya memilih judul blog ini? karena menurut saya, semakin maraknya perkembangan teknologi membuat kehidupan masyarakat terutama di Indonesia, sangat bergantung pada teknologi terutama "Gadget". penggunaan gadget semakin hari semakin meningkat, bahkan setiap detiknya hanya berada pada penggunaan gadget, terutama pada kalangan anak anak. Tentu saja segala perbuatan akan menghasilkan dampak, penggunaan gadget yg berlebihan akan sangat mempengaruhi kesehatan manusia.

Harapan saya kedepannya kepada para pembaca blog ini, agar sadar bahwa akan pentingnya kesehatan bagi kelangsungan hidup manusia, dan bisa mempertimbangkan menggunakan gadget agar tidak berlebihan. Ayo kita cegah! seperti kata pepatah "mencegah lebih baik daripada mengobati"
dan "Jika bukan kita yg memulainya, lalu siapa lagi?'
~terimakasih~


Tempat yang Kurang Baik untuk Meletakkan Gadget

Bahaya gadget memang sangat banyak, sedikit saja kita gegabah, maka kita mendapatkan dampak yg cukup fatal. Seperti halnya menempatkan gadget, banyak masyarakat kurang tahu penempatan gadget yg salah dapat memberikan dampak kepada kesehatan manusia. Berikut adalah 5 penempatan gadget yg memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia. Seperti:

1. Saku belakang
Sebagian orang merasa nyaman dengan meletakkan ponsel di saku belakang celana.
Namun, dengan meletakkan ponsel di saku belakang, maka kita akan menghadapi masalah berikut:
Kebanyakan ponsel saat ini adalah touchscreen dan sangat sensitif dengan sentuhan, sehingga sering terjadi kasus orang yang menelepon nomor emergency tanpa sepengetahuan mereka.
Selain itu, dengan menaruh ponsel di saku belakang akan berpengaruh pada kesehatan kaki dan perutmu. Serta, menaruh ponsel di saku belakang juga memiliki resiko kehilangan dan kerusakan.

2. Saku depan
Laki-laki biasanya jarang membawa tas, sehingga mereka meletakkan ponsel mereka di saku depan.
Namun, dengan menaruh ponsel di saku depan akan berpengaruh pada kesehatan sperma mereka.
Dari hasil penelitian, radiasi elektromagnetik dari ponsel akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.
Semakin lama seorang pria meletakkan ponsel mereka di saku depan, semakin tinggi resikonya.

3. Menempel kulit wajah
Ketika menempelkan ponsel di wajahmu, maka bakteri yang ada di ponsel akan berpindah ke kulit wajah.
Selain itu, radiasi elektromagnetik akan semakin dekat.
Jadi, letakkan ponselmu sekitar 0,5 - 1,5 Cm dari kulit wajahmu ketika menelepon.

4. Kereta bayi
Ibu-ibu biasanya sering meletakkan ponsel di kereta bayi.
Beberapa peneliti menjelaskan bahwa kereta bayi bukan tempat yang aman untuk meletakkan ponsel.
Ponsel yang diletakkan dekat bayi akan menyebabkan kebiasaan hiperaktif dan gangguan konsentrasi

5. Di bawah bantal 
Jangan letakkan ponselmu di bawah bantal, karena radiasi elektromagnetik akan menyebabkan sakit kepala. Selain itu, meletakkan ponsel di bawah bantal akan menganggu tidurmu karena notif yang muncul di ponsel. Bukan hanya itu saja, beberapa kasus meledaknya ponsel juga sering terjadi karena ponsel diletakkan di bawah bantal.



Sumber artikel : http://www.tribunnews.com/lifestyle/2017/12/25/hati-hati-ini-10-tempat-berbahaya-menyimpan-ponsel-yang-bisa-mengganggu-kesehatanmu?page=4.




Efek Blue Light dalam Kondisi Gelap

Kebiasaan seperti bermain Gadget saat sebelum tidur apalagi dalam kondisi ruangan yang gelap, merupakan salah satu kebiasaan yang sangat buruk terhadap efek dari sinar biru atau Blue Light.
Sinar biru atau Blue Light adalah sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm (nanometer). Sinar biru bisa berasal dari sinar matahari yang kuat, layar televisi, lampu neon, atau layar computer dan barang elektronik lainnya.

Berikut ini adalah lima dampak negatif dari sinar biru pada kesehatan manusia:

1. Kerusakan retina mata
Sinar biru dapat menyebabkan kerusakan pada retina mata, bagian ini merupakan organ penting pada mata. Kerusakan retina yang di sebabkan oleh sinar biru dapat menyebabkan degenerasi makula, yaitu hilangnya kemampuan mata untuk melihat objek sentral di depan mata.
Namun penelitian ini berlaku untuk paparan sinar biru yang terlalu dekat dengan retina mata. Jadi meskipun di larang, penggunaan smartphone di ruang gelap pada kondisi dan jarak normal tidak akan memberikan dampak demikian.

2. Menimbulkan katarak
Meskipun pernyataan ini perlu penelitian lebih lanjut, seorang dokter menuturkan bahwa kini semakin banyak orang–orang berusia 35 tahun sudah mengalami perubahan warna mata dengan indikasi katarak seperti yang terjadi pada orang–orang lansia.
Meskipun tidak begitu saja dapat mengaitkan antara sinar biru dengan katarak, namun tidak menutup kemungkinan ada keterkaitan di antara keduanya. Jika demikian, ada baiknya bagi kita untuk mewaspadainya.


3. Merusak siklus tidur alami
Sinar biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yakni hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Otak memulai memproduksi hormon ini ketika seseorang sudah tidur lelap, namun ternyata sinar biru juga bisa mengganggu proses ini.
Ini lah salah satu alasan kenapa smartphone dapat merusak siklus tidur alami. Dampak yang di berikan mulai dari kelelahan, obesitas hingga masalah memori lainnya.


4. Lebih berisiko terkena kanker
Hormon melatonin selain menjaga siklus tidur, juga berfungsi sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Peneliti menemukan dampak buruk lainnya dari sinar biru, yakni peningkatan risiko terkena kanker.
Meskipun hubungan sebab akibat belum ditemukan, penekanan produksi melatonin dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara bagi kaum wanita dan kanker prostat bagi kaum pria.


5. Lebih mudah stres dan depresi
Peneliti juga menyimpulkan bahwa paparan sinar biru secara terus menerus dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terkena stres. Kombinasi gangguan tidur, kelelahan dan lain sebagainya memperburuk kondisi stres seseorang.



sumber artikel
https://www.liputan6.com/tekno/read/2470223/5-dampak-mengerikan-sinar-biru-smartphone-terhadap-kesehatan-mata
sumber foto
http://goodereader.com/blog/uploads/images/man-working-on-computer-in-the-dark.jpg












Mengapa kita bisa kecanduan Gadget?

Bagi kebanyakan masyarakat, gadget mungkin bukanlah kebutuhan sekunder lagi, melainkan sebagai kebutuhan yg wajib dimiliki. Semua pekerjaan masyarakat cukup diringani oleh adanya gadget ini. akan tetapi semakin lama, masyarakatpun menyalah gunakan fungsi dari gadget tersebut. Kebanyakan masyarakat menggunakan gadget sebagai alat untuk bermalas malasan di setiap menit, dan setiap detiknya, hingga pada akhirnya bisa menyebabkan kecanduan. Perlu kita sadari, jika menggunakan gadget berlebihan akan memberikan dampak buruk terutama pada kesehatan kita.

Seseorang bisa menjadi kecanduan dengan gadget ini hingga bisa melupakan banyak hal di dunia nyata. Jika tidak pandai dalam mengatur waktu bisa-bisa pekerjaan lain jadi tertunda yang akhirnya malah merugikan diri sendiri. Seperti bisa memicu timbulnya masalah kesehatan.

Berikut adalah penyebab yang akan membuat seseorang kecanduan terhadap gadget, seperti:

1. Kecanduan Game

Game bisa membuat seseorang menjadi kecanduan yang membuatnya selalu ingin terus bermain dan bermain. Bermain game memang bisa menghilangkan stres dan bisa dijadikan sebagai hiburan, namun jika terlalu fokus bisa menimbulkan efek kecanduan pada diri seseorang. Apalagi itu adalah game online yang bisa dimainkan bersama teman-teman atau pun orang lain. Keasikkan bermain bersama inilah yang bisa membuat seseorang menjadi ketagihan. Untuk kamu yang sudah ketagihan bermain game online jangan lupa dengan dampak buruk game online.

Sebenarnya tidak hanya game online saja, game offline juga bisa membuat seseorang kecanduan namun tidak separah game online yang lebih seru karena bisa berinteraksi dengan orang lain yang juga sedang bermain bersama. Game inilah yang membuat seseorang tidak bisa terlepas dari yang namanya gadget.

2. Ingin Eksis di Media Sosial

Racun media sosial sudah merambah dunia yang hampir semua orang di dunia mengenal dan memiliki akun di media sosial. Media sosial dimanfaatkan juga sebagai salah satu cara mendapatkan banyak teman dari berbagai belahan dunia. Kebiasaan pengguna media sosial yang sering kali terlihat di setiap aktivitasnya ialah selalu meng-update yang sedang dilakukan, akan dilakukan atau telah dilakukan berupa foto atau video. Hal ini dilakukan untuk berbagi dengan teman-teman yang lain di media sosial agar terlihat eksis di dunia maya.Keinginan untuk menjadi eksis dan aktif di media sosial ini juga bisa menjadi penyebab seseorang kecanduan gadget sehingga timelinenya akan dipenuhi oleh semua aktivitas yang dilakukannya dari hari ke hari. Selain itu media sosial juga dimanfaatkan sebagai cara mudah bersosialiasi dengan orang lain.

3. Terlalu Asik Nge-chatting

Tak cukup waktu untuk berkumpul dengan teman-teman maka sisanya akan dilanjutkan di aplikasi chattingan. Atau bisa juga ingin saling tetap berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga yang berada jauh sehingga hanya bisa berkomunikasi via chattigan.Dan tak jarang saling berchit-chat dengan teman-teman bisa membuat diri kita menjadi kecanduan tanpa di sadari yang akhirnya membuat kita lupa waktu. Bawaannya ingin selalu terhubung dengan mereka untuk saling berbagi. Dan tak heran mengapa saat ini semua orang memiliki gadget dan sudah menjadi kebutuhannya sehari-hari.

4. Merasa lebih hidup di dunia maya. 

Seseorang yang merasa kesepian di dunia nyata dan kurang pandai bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan mungkin akan merasa lebih nyaman untuk berteman dengan orang lain di dunia maya. Faktornya bisa karena seseorang itu pemalu, pendiam dan kaku serta memiliki rasa percaya diri yang kurang. Cara mengatasi kurang percaya diri bisa dengan cara berdamai dengan diri sendiri. Sementara di dunia maya ia bisa menjadi siapa saja tanpa ada yang tahu jadi dirinya sehingga ia merasa lebih diterima dan lebih hidup saat berinteraksi di dunia maya. Hal ini bisa membuat hari-hari seseorang menjadi lebih fokus pada gadgetnya.

5. Ingin Update Informasi Terkini.

Apa-apa kini semuanya serba online dan semua informasi dari pelosok dunia pun bisa di dapat dari internet melalui sebuah gadget. Informasi dan berita terbaru dan terkini akan mudah di dapat secara langsung dari internet. Inilah mengapa banyak orang yang kecanduan membuka dan memainkan gadget mereka agar tidak ketinggalan info terbaru.

6. Terbawa Perkembangan Trend
Hal ini tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab seseorang memiliki gadget adalah perkembangan dari trend yang sedang berlangsung di dunia yang akhirya membuat seseorang menjadi kecanduan untuk ingin selalu berkutat dengan gadget mereka. Apa-apa semuanya kini bisa dilakukan secara online, belanja sudah bisa online, bayar tagihan bisa secara online baca berita sudah tersaji dalam halaman gadget. Untuk berkirim pesan dan berinteraksi pun saat ini sudah sering menggunakan aplikasi chatingan dari pada lewat pesan inbox.



Tuesday, July 17, 2018

Mengenal JBG

Pemanfaatan gadget yang berlebihan, bisa membuat suami dan istri mengalami kecanduan. Mereka terlalu asyik dengan gadget dan lupa dengan pasangan dan anak-anak.

Suami asyik membangun relasi dengan orang-orang yang jauh, namun mengabaikan perasaan istri dan kebutuhan anak-anak akan perhatian.

Demikian pula istri asyik membangun komunikasi dengan orang-orang yang jauh, namun mengabaikan pelayanan kepada suami dan perhatian terhadap anak-anak.

Ini menjadi racun yang membahayakan kehidupan berumah tangga. Walaupun konteksnya positif, seperti hubungan sosial, atau bisnis online, atau hal bermanfaat lainnya, tetap potensial menimbulkan masalah dalam rumah tangga apabila pemakaian gadget sudah berlebihan.

Untuk itu Esther Perel, seorang pakar komunikasi asal Belgia menyatakan, media sosial berpotensi besar untuk merusak hubungan percintaan. Banyak pasangan mencari cara untuk memperbaiki hubungan mereka. Salah satunya adalah berhenti sejenak atau 'puasa' dari segala jenis fitur komunikasi agar hubungan dengan pasangan bisa diperbaiki.

Maka sangat penting bagi pasangan suami istri untuk membatasi pemakaian koneksi internet baik melalui gadget atau sarana lainnya. Harus ada kesepakatan bersama dalam keluarga untuk bebas dari gadget pada jam tertentu untuk dijadikan sebagai family time.

Waktu yang tepat adalah jam 18.00 - 21.00, dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul di rumah. 18.00 - 21.00 ini adalah JBG, Jam Bebas Gadget.

Ketika suami, istri dan anak-anak tengah di rumah, mulai jam 18.00 semua smartphone dan gadget harus dimatikan.
Seusai mengerjakan tugas masing masing seperti belajar, mengerjakan PR, dan menyiapkan keperluan sekolah atau kuliah untuk besok paginya.

Jam 21.00 anak-anak dikondisikan untuk tidur agar bisa bangun awal melaksanakan ibadah malam hingga shalat Subuh. Sementara itu orang tua bisa kembali membuka gadget untuk keperluan-keperluan mereka, setelah beraktivitas bersama-sama keluarga.

Jam 18.00 - 21.00 adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama semua anggota keluarga. Matikan smartphone dan gadget. Manfaatkan seoptimal mungkin untuk family time.

Saling bicara dan menyapa. Melaksanakan ibadah bersama. Makan malam bersama. Menyiapkan bahan pelajaran besok pagi untuk sekolah anak-anak.

Mari segera dimulai saja. Berlaku untuk anda yang tengah berada di rumah, atau tengah bepergian bersama keluarga.

Jam Bebas Gadget 18-21


Monday, July 16, 2018

Berujung Penyesalan

Kisah nyata dari seorang Ibu yang anaknya kecanduan gadget pada usia yang masih sangat muda

Awal perkenalan dengan gadget pas Shafraan umur 10 bulan. Awalnya terbiasa liat kakak kakaknya main game di tab. Dari sekedar jadi penonton lama kelamaan dia jadi tertarik untuk mencoba. Seiring bertambahnya usia gadget merupakan barang yg tidak bisa terpisahkan dlm kesehariannya.

Bermain berbagai jenis game bisa sampai berjam-jam bahkan game bagaikan lagu nina bobo buat dia. Pokoknya main game dulu baru bisa tidur. Dan itu berlangsung setiap hari.

Awalnya saya membiarkan. Saya memberikan. Saya memfasilitasi. Karena bagi saya gadget adalah senjata ampuh saya untuk menenangkan dia. Saat dia marah dan menangis saya pasti akan membujuknya dengan bermain game. Dan memang dia akan langsung tenang.

Di umurnya yg ke 2 tahun sebenarnya saya sudah melihat tanda tanda ke'kaku'an dari caranya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Contohnya saja bagaimana dia merespon permainan manual(mobil2an,pesawat,dan jenis permainan lain yg dia punya). Pernah sekali saya mendapati dia hanya memegang mobil2annya sambil diam saja. Tidak ada gerakan layaknya seorang anak laki2 yg diberi mobil2an yg pasti sudah memainkannya sambil meniru suara mobil. Dia kebingungan tebak saya. Karena selama ini dia hanya terbiasa menggerakkan jari2nya mengikuti alur permainan dari dalam gadgetnya.

Keanehan lainnya dan yg paling mengkhawatirkan adalah kurangnya kosa kata yg bisa dia ucapkan. Padahal anak2 seumuran dia seharusnya sudah bisa berbicara dgn kosa kata yg lebih variatif.

Dalam hati saya sudah was was...khawatir dengan perkembangan anak lelaki semata wayang saya. Sempat konsultasi dengan dokter anak mengenai adakah hubungan antara riwayat alergi tinggi yg di derita Shafraan dengan kondisinya ini.

Dan jawabannya adalah tidak ada. Kemungkinan besar pengaruhnya adalah kurangnya interaksi dari orangtua dan anggota keluarga yg kurang berkomunikasi/menstimulasi Shafraan agar memperbanyak kosa katanya. Dan hati kecil saya berbisik...gadget-lah penyebabnya.

Sejak saat itu saya mulai membatasi penggunaan gadget di rumah. Seringkali saya mesti kewalahan menghadapi tantrumnya Shafraan karena saya berkeras tidak memberikan gadget ke dia. Dia ngamuk,nangis,melempar semua barang ke arah saya dan siapa saja yg ada di dekatnya termasuk kakak2nya. Dia susah makan,susah tidur dan rewel. Sangat rewel.

Itu berlangsung sekitar 3 hari. Dan pada akhirnya kasihan. Itulah alasan akhirnya saya memberikan lagi gadget ke dia. Dan keadaan rumah jadi tenang kembali. Puncaknya sekitar 2 bulan yg lalu saya ke RS buat imunisasi si debay Raisha. Ketemu sama dokter dibagian tumbuh kembang anak yg komunikatif sekali.

Semua permasalahan kami konsultasikan termasuk bertanya tentang kondisi Shafraan.Akhirnya dokter coba mengetes motorik halusnya. Dan hasilnya semua stimulator bisa Shafraan buat dan pertanyaan dari dokter bisa dia jawab walaupun kata2nya belum terlalu jelas.

Alhamdulillah berarti Shafraan normal2 saja. Mungkin hanya masalah waktu saja sampai dia bisa bicara dgn jelas krn setahu saya anak laki2 memang agak lambat soal masalah bicara dibanding anak perempuan. Begitu pikir saya.

Tapi ternyata dokter punya diagnosa lain. Menurut dokter Shafraan sekarang dalam kondisi Speech Delay atau keterlambatan bicara. Tidak tanggung2 perkembangan bicara Shafraan terlambat 1 tahun dari umurnya yg sudah 3 tahun 4 bulan waktu itu. Dokter menganjurkan agar Shafraan ikut Terapi Okupasi/Sensori Integrasi untuk menstimulasi kemampuan bahasa dan kosa katanya. Setelah itu baru dilanjutkan ke Terapi Wicara.

Ya Allah...pernyataan dari dokter itu bagaikan guntur disiang bolong. Baru saya sadar sayalah penyebab Shafraan jadi begini. Saya tidak mau direpotkan dgn suara tangisan/rengekannya.Saya tidak mau melihat rumah berantakan krn mainannya.

Saya tidak mau repot. Saya tidak mau capek. Saya EGOIS. Itulah kesalahan terbesar saya sebagai seorang ibu. Dan baru sekarang mata saya terbuka lebar tentang kondisi anak saya. Bagaimana bisa saya tidak peduli pada hal ini selama bertahun-tahun? Bagaimana bisa saya menyia-nyiakan masa2 emas pertumbuhannya dgn menyibukkannya dengan gadget yg jelas jelas tidak ada gunanya selain kesenangan sementara? Menyesal. Sangat menyesal.Saya hanya berbagi pengalaman saja. 

Video Kondisi Kejiwaan para Pecandu Gadget

Waktu Penggunaan Gadget yg Ideal

Gadget sudah sangat lekat dengan keseharian kita, terutama di kalangan generasi muda. Namun, apakah dampaknya akan menjadi negatif jika digunakan berlebihan dalam waktu yang lama. Jadi waktu penggunaan idealnya bagaimana?

Pertanyaan ini coba dijawab oleh peneliti dari University of Oxford. Menurut mereka, orangtua tak perlu paranoid ketika tahu gadget bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang remaja atau menghancurkan kemampuan bersosialisasi mereka.

Faktanya, manfaat gadget masih bisa dirasakan jika dipergunakan dalam durasi tertentu saja. Peneliti memperoleh kesimpulan ini setelah menganalisis data screen time atau waktu rata-rata yang dihabiskan remaja dengan gadgetnya dan kaitannya dengan tingkat kesejahteraan mental mereka.

Untuk keperluan studi ini, data yang diamati peneliti berasal dari 120.115 responden berusia 15 tahun. Kegiatan yang diamati pada remaja di antaranya menonton TV, bermain komputer dan game konsol, menggunakan komputer untuk internet dan mengecek surel, serta memakai ponsel pintar untuk bermain media sosial.

Sebanyak 99,9 persen responden mengaku melakukan lebih dari satu aktivitas dan menggunakan lebih dari satu perangkat dalam kesehariannya, kendati smartphone dilaporkan sebagai gadget yang paling populer digunakan.

Dan seperti dugaan peneliti, mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk online di akhir pekan ketimbang di hari biasa. "Data juga memperlihatkan tingkat kesejahteraan remaja meningkat seiring dengan makin lamanya menggunakan gadget. Tapi hanya sampai poin tertentu saja," ungkap peneliti.

Selebihnya, tingkat kesejahteraan responden akan menurun. Dari hasil hitung-hitungan peneliti, durasi ideal untuk melakukan aktivitas online adalah sepanjang 257 menit atau sekitar 4 jam 17 menit dalam sehari.

Dengan durasi itu, peneliti meyakini remaja tak hanya memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal teknologi, tetapi juga bisa bersosialisasi. Di atas 4 jam 17 menit, barulah gadget dianggap mampu mengganggu kinerja otak remaja.

Selain itu, gadget dipastikan dapat memicu 'bahaya' pada remaja ketika dipergunakan di akhir pekan.

Lewat studi ini, Andrew mencoba mempertegas hasil-hasil studi sebelumnya yang cenderung menyepelekan kaitan antara penggunaan gadget dengan kesejahteraan mental remaja.

sumber artikel

Sunday, July 15, 2018

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat sekali terutama teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang. teknologi informasi ini sangat penting sekali bagi suatu negara apalagi bagi negara yang berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat juga tidak kalah pesatnya di banding dengan Negara Negara lain. Komunikasi yang dahulu identik dengan penggunaan kabel pun mulai ditinggalkan. Untuk mengakses informasi secara cepat, kini manusia tidak lagi bergantung pada teknologi ‘kabel’. Sebagai gantinya, jaringan nirkabel (tanpa kabel) kini telah menggeser peranan jaringan berkabel-kabel.



Cara mengurangi Penggunaan Gadget

Mengurangi penggunaan gadget terhadap pecandu, mungkin memang hal yang sulit untuk dilakukan. Tetapi jika si pecandu memang ingin untuk menguranginya. Hal tesebut tidaklah mustahil untuk dilakukan, berikut ini cara-cara untuk mengurangi penggunaan gadget:

 1. “Berapa banyak waktu terbuang?”

"Renungkan, berapa banyak waktu terbuang karena main gadget?"

Anthony Robbins dalam bukunya Awaken the Giant Within menyebutkan, kalau mau mengubah suatu kebiasaan, kita perlu mengaitkan kebiasaan lama itu dengan kepedihan.
Bayangkan kepedihan dari kebiasaan kita, maka tekad berubah akan muncul.
Bingung maksudnya?
Apakah anda pernah minum obat?
Kalau anda mengaitkan obat dengan kepedihan (pahit, susah diminum), anda akan jadi malas minum obat.
Tapi kalau dikaitkan dengan kenikmatan (cepet sembuh), anda rela menelan obat berapapun banyaknya.
Itulah namanya mengaitkan kepedihan dan kenikmatan.
Kita mengaitkan kebiasaan main gadget dengan kenikmatan.
Santai, melihat foto-foto, berbagi di sosmed, main game online, dll.
Karena mengaitkan main gadget dengan kenikmatan, candu ini jadi terasa asik.
Tapi pikirkan: berapa banyak waktu yang terbuang percuma?
Waktu yang tersita untuk ngecek instagram dan main game itu, bukankah bisa digunakan untuk yang lain?
Saat orang-orang menggunakan waktunya untuk mencari uang, kenapa kita sia-siakan waktu untuk
menyantai?
Rasakan malunya, rasakan perasaan bodoh itu.
Kaitkan candu main gadget ini dengan kepedihan.
Maka, sedikit demi sedikit, anda makin malas bolak balik mengecek gadget.



2. Ganti tampilan handphone ke grayscale

"Tau nggak kenapa notifikasi warnanya merah?"

Ada penjelasan psikologis di balik hal ini.
Di otak kita, merah adalah warna yang paling cepat direspon.
Merah terkait dengan bahaya, awas, dan cepat ditanggap.
Maka, ketika si merah bundar itu muncul, pasti kita ingin cepat-cepat membukanya.
Kalau tidak dibuka,pasti jadi penasaran.
Belum lagi tampilan layar ponsel yang makin hari makin jernih.
Mata semakin betah berlama-lama di depan hp kita.
Maka, ganti tampilan ponsel mu ke grayscale (hitam-putih).
Beberapa gadget seri terbaru udah bisa mengganti warnanya jadi hitam putih.


3. Bakar kapalnya

"Bakar kapal agar tidak bisa pulang."


Pada 1519, seorang kapten kapal bernama Hernan Cortes menjejakkan kaki di Veracruz.
Bertekad menguasai tanah itu, ia memerintahkan awak kapalnya untuk membakar kapal.
Tujuannya? Agar mereka tidak punya pilihan lain selain terus maju. Menang atau mati!
Untuk menghilangkan kebiasaan main gadget, anda juga bisa “bakar kapal”.
Tidak… saya tidak menyuruh anda membakar hp. Saya menyarankan hapus semua aplikasi sosmed.
Ya! FB, twitter, instagram, path, snapchat… hapus semua!
Game juga. Hapus semua! Youtube juga sekalian!
Alasan kita selalu gagal menghilangkan kebiasaan adalah: kita masih menyimpan pemicunya.
Tentu, saat tekad kita masih kuat, kita sanggup menahan diri.
Tapi apa yang terjadi saat tekad mulai kendur?
Kamu akan berkata,”ngecek sebentar”.
Yang terjadi? anda menghabiskan setengah jam berleha-leha di sosial media.
Tekad manusia tidak stabil. Ada kalanya tekad kita tinggi.
Namun yakinlah, akan datang masa ketika tekad itu turun.
Ketika kita memberi “jalan keluar” bagi tekad yang kendur, kebiasaan itu akan muncul lagi.
Jangan mau mundur di tengah jalan. Jangan kasih kesempatan! Bakar kapalnya!



4. Lawan aplikasi dengan aplikasi

"Biarkan mereka berkelahi."

Kebiasaan buruk dan baik itu satu paket.
Kalau yang buruk muncul, yang baik akan hilang.
Kalau yang baik diciptakan, yang buruk akan hilang.
Kebiasaan buruk harus diganti dengan kebiasaan baik.
Mungkin semua aplikasi sosmed & game sudah kamu hapus. Sekarang apa?
Sekarang, ciptakan kebiasaan baru yang produktif.
Kalau anda suka baca-baca status, alihkan kebiasaan itu jadi baca-baca buku.
Adakah buku yang belum selesai kamu baca?
Kalau ada, ambil lah buku itu. Mulai baca lagi bagian yang sudah terlupa.
Atau anda bisa gunakan waktu luang untuk berolahraga atau hobi yang lain.
Mungkin menggambar? Menulis? Main musik?
anda sudah keluar dari penjara gadget
Sekarang, gunakan kesempatan bebas itu untuk menjadi lebih baik.


5. Pasang timer

Jika tidak bisa berhenti, batasi.
Sebagian dari anda mungkin bisnis olshop, humas perusahaan, atau seorang influencer.
Yang, mau nggak mau, harus menggunakan sosial media/aplikasi untuk mencari uang.
Tapi apakah setiap menit yang anda gunakan selalu efektif?
Saat menggunakan hp, mana yang lebih banyak: mencari uangnya atau mainnya?
Untuk mengurangi kecanduan gadget, kamu bisa menggunakan timer.
Atur berapa waktu yang boleh kamu gunakan. 10 menit? 15 menit? Satu jam?
Gunakan waktu semaksimal mungkin.
Ketika waktu habis, jauhkan hpmu!
Lakukan aktivitas terkait pekerjaan anda, tapi yang tidak melibatkan hp.
Dengan begitu, anda masih bisa menggunakan gadget untuk kerja, tanpa perlu kecanduan.



sumber artikel  https://psikologihore.com/cara-mengatasi-menghilangkan-kecanduan-gadget/

Siapa yang Harus berubah?

Dengan sekian informasi yang diperoleh, penggunaan gadget yang berlebihan sangatlah merugikan manusia terutama pada kesehatannya. Mau tidak mau kita harus mencegahnya sebelum terlambat. Karena dampak dari gadget berakibat cukup fatal.

Maka dari itu pentingnya menciptakan kesadaran dari masing masing individu untuk mengubah kebiasaan negatifnya tersebut menjadi hal yang positif.

Mungkin hal tersebut memang sulit untuk dilakukan, tetapi jika kita punya tekad yang kuat untuk berubah, hal tersebut pasti tidak akan mustahil untuk dilakukan.